Hay gays.... pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu mengenai konfigurasi mikrotik sebagai router server. sebelum kita melangkah lebih jauh, kita akan sedikit membahas tentang apa itu mikrotik.
Mungkin semua sudah banyak yang mengetahui apa itu mikrotik, ya mikrotik adalah sebuah operating system atau sistem operasi yang sangat banyak memiliki fitur yang sangat berguna bagi teknisi jaringan, diantaranya fitur mikrotik adalah sebagai router server, dhcp server, dns server, dan masih banyak lagi. Mikrotik juga memiliki user interface yang mudah untuk dikonfigurasi dengan menggunakan mode graphic atau GUI (Graphical User Interface) dengan menggunakan winbox, atau jika kalian ingin lebih mainstream kalian bisa menggunakan mode text atau CLI (Command Line Interface) dengan catatan kalian harus menghafal semua perintah dasar yang dimiliki oleh mikrotik tersebut.
Oke tak usah banyak cerita lagi, sekarang kita mulai melakukan konfigurasi mikrotik sebagai router server nya :
Model jaringan yang digunakan sebagai contoh adalah seperti gambar diatas :
• IP Address Server : 192.168.1.1
• Mikrotik :
Eth 1 : 192.168.1.2
Eth 2 : 192.168.2.2
• IP Address Client : 192.168.2.3
Langkah awal adalah setting ip address server debian, disini saya menggunakan debian 5.0, konfigurasinya adalah :
• Mode SuperUser
• Ketik nano /etc/network/interfaces
Konfigurasinya adalah
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.1
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.1.2
(gateway menggunakan ip address dari mikrotik yang terhubung dengan server debian agar server debian dapat terhubung dengan semua client yang ada, jika gateway tidak diisikan maka server hanya akan terhubung dengan ip yang satu segmen jaringan saja, tetapi client tetap dapat terhubung ke semua jaringan yang sudah ada)
• Restart /etc/init.d/networking restart
• Cek konfigurasi : ifconfig
Langkah selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi pada mikrotik yang akan kita gunakan sebagai router :
• Gunaka winbox agar lebih mudah
• Setting ip address mikrotik
• Masuk pada tab IP --> Addresses, maka akan muncul sebuah box baru, klik add +
• Atur ip address :
Eth1 :
Eth2 :
Hasilnya :
• Semua sudah memiliki ip address
Sekarang kita masukkan / kita gunakan gateway ip server ke dalam mikrotik kita, disini yang saya masukkan adalah ip 192.168.1.1 karena ip tersebut adalah ip address dari server debian
• Masuk pada IP --> Routes, klik +
• Konfigurasinya adalah berikut
Jangan lupa menambahkan DNS server agar mikrotik kita juga bisa internet jika terhubung dengan server (denga catatan server telah memiliki akses internet, klo server tidak ada akses internet ya sama saja tidak akan bisa internetan :D)
• Masuk pada IP --> DNS
• Konfigurasi
• Klik OK
Karena server dan client memiliki segmen jaringan yang berbeda, server memiliki ip address 192.168.1.1 dan client memiliki ip address 192.168.2.3, beda bukan? Jelas tidak konek bukan antara server dan client kalo kita tidak me routing kan atau mengenalkan kedua segmen jaringan tersebut, maka kita harus me-routing kan terlebih dahulu agar saling terhubung dengan cara :
• Masuk pada IP --> Firewall --> NAT, klik +
• Atur kolom Chain = srcnat dan Out. Interface=ether1 (Ini adalah ether yang terhubung dengan server)
• Pada tab action = masquerade
• Selesai
Sekarang pada client setting ip address menjadi 192.168.2.3 dengan gateway 192.168.2.2 karena client terhubung denga ether2 dari mikrotik tersebut
Uji konfigurasi dengan melakukan ping dari client ke server
Dan hasilnya :
Ping dari client :
Ping dari server :
Atau jika tidak ingin membaca terlalu lama di web, saya sudah menyiapkan untuk versi PDF, monggo silahkan di download. sekian mengenai KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER SERVER yang sudah saya bagikan kepada kalian semua, semoga bermanfaat.
POE yang umumnya digunakan adalah mengacu ke standar IEEE 802.3af dimana maximum power per portnya adalah 15.4W, namun karena banyaknya perangkat baru yang membutuhkan supply power lebih tinggi (misalnya utk AP 802.11n 3x3 atau 4x4), maka dibuat standar baru yaitu IEEE 802.3at dimana maximum power per port-nya adalah 34.2.
Lalu fungsi POE itu apa? POE digunakan untuk memberikan solusi sulitnya mencari sumber power pada saat memasang perangkat seperti Access Point, IP Camera dan IP Phone. Bayangkan bila tidak ada POE dan kita diharuskan memasang Access Point atau IP Camera disebuah ruangan yang besar, maka biaya akan tinggi karena setiap perangkat membutuhkan 2 tarikan yaitu kabel UTP untuk data dan kabel listrik (beserta dengan power outletnya). Dengan adanya PoE, kita cukup melakukan satu tarikan kabel saja yaitu kabel UTP.
Demikian sedikit penjelasan mengenai apa itu POE, jika ada yang kurang atau salah mari dibenarkan bersama, kita belajar bersama-sama.. TERIMA KASIH...
Demikian sedikit penjelasan mengenai apa itu POE, jika ada yang kurang atau salah mari dibenarkan bersama, kita belajar bersama-sama.. TERIMA KASIH...